cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa" : 6 Documents clear
KERAGAMAN JAMUR EKTOMIKORIZA DI KAWASAN HUTAN PENELITIAN HAURBENTES, JAWA BARAT Ivan Permana Putra; Oktan Dwi Nurhayat
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.1.1-16

Abstract

Jamur pembentuk ektomikoriza (JPE) merupakan salah satu organisme yang memiliki peran penting pada habitat terestrial. Sebagian besar dari jamur tersebut bersimbiosis dengan dengan tanaman kehutanan dan merupakan salah satu indikator kesehatan hutan. Informasi mengenai keragaman JPE di Indonesia masih terbatas dan sebagian besar tidak memiliki pertelaan tubuh buah. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi keragaman JPE di Kawasan Hutan Penelitian Haurbentes (Jawa Barat) serta menyediakan deskripsi basidiomatanya. Eksplorasi JPE dilakukan dengan Opportunistc sampling method. Hasil identifikasi menunjukkan terdapat sebanyak 11 spesies JPE yang terdiri atas 3 ordo dan 6 family. Jenis JPE tersebut adalah : Cortinarius sp., Laccaria cf. vinaceoavellanea, Inocybe sp., Scleroderma sp., Boletus sp., Phylloporus sp. , Pulveroboletus sp., Lactarius cf. javanicus, Lactarius cf. corrugatus, Russula cf. cyanoxantha dan Russula cf. sororia. Hasil penelitian ini menambah informasi mengenai keragaman JPE di Indonesia. Upaya monitoring berkala terhadap jamur dan tumbuhan di area tersebut diperlukan untuk menjaga kesinambungan simbiosis yang terbentuk.
KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU DI TAMAN KOTA SEMARANG Ani Handayani; Margareta Rahayuningsih
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.1.43-52

Abstract

ABSTRAKDi tengah urbanisasi dan pembangunan yang terjadi di Kota Semarang kebutuhan akan ruang terbuka hijau sangat diperlukan. Taman kota adalah bentuk ruang terbuka hijau yang salah satu fungsinya yaitu sebagai habitat beragam flora fauna di Kota Semarang. Kupu-kupu merupakan fauna yang cukup sering ditemukan di kawasan urban namun keberadaannya masih kurang diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis kupu-kupu yang ada di 6 taman kota Semarang. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode transek dengan tiga kali ulangan di masing-masing taman kota. Hasil penelitian menjumpai 43 jenis kupu-kupu di taman kota Semarang yang termasuk dalam dari 5 familia yakni Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae, Lycaenidae dan Hesperiidae. Analisis keanekaragaman jenis kupu-kupu di taman kota Semarang menunjukkan indeks keanekaragaman jenis kupu-kupu berada dalam kategori sedang dengan rentang nilai 2,42 – 3,05 dan indeks kekayaan jenis berada dalam rentang nilai 3,6 – 5,39. Kemerataan jenis kupu-kupu di taman kota Semarang memiliki rentang nilai 0,85 – 0,92 dan tergolong dalam kategori kemerataan tinggi.
PROFIL FITOKIMIA DAN GC-MS RESIN DRYOBALANOPS KEITHII Deby Mipa Salam; Andrian Fernandes; Rizki Maharani
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.1.17-34

Abstract

Dryobalanops keithii sebagai salah satu jenis dipterokarpa yang ditemukan di Kalimantan Timur, secara tradisional berfungsi sebagai obat luka dalam. Namun resin Dryobalanops keithii hingga saat ini belum diketahui kandungan kimianya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan resin Dryobalanops keithii menggunakan analisa fitokimia dan GC-MS. Uji fitokimia yang dilakukan antara lain uji alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, terpenoid dan steroid. Uji GC-MS menggunakan Shimadzu QP 2010, tipe kolom RTx-5MS. Hasil uji fitokimia dari resin kapur D.keithii yang larut dalam etanol 96% mengandung alkaloid dan terpenoid. Hasil uji GC-MS mendeteksi 29 senyawa kimia Senyawa 2-[4-Cyclohexylbutanoylamino]-3-chloro-1,4-naphthoquinone (C20H22ClNO3) sebanyak 0,99% tergolong alkaloid. α-Pinene, β-pinene, humulene dan γ-gurjunene merupakan contoh senyawa terpenoid.
IDENTIFIKASI KERUSAKAN POHON SHOREA LEPROSULA MIQ DENGAN METODE FOREST HEALT MONITORING DI KHDTK SEBULU Hartati Apriani; Kiswanto Kiswanto; Marjenah Marjenah
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.1.35-42

Abstract

Obyek penelitian tegakan Shore leprosula Miq dibangun oleh PT. KTI pada tahun 1992 di KHDTK Sebulu dengan tujuan untuk melakukan uji coba teknik Silvikultur. Mudahnya aksesisibilitas dan adanya beberapa aktivitas masyarakat di sekitar tegakan Shore leprosula Miq menyebabkan penurunan fungsi kawasan di sekitar tegakan yang dapat mempengaruhi kesehatan pohon sehingga perlu dilakukan penilaian kesehatan sebagai langkah pencegahan kerusakan yang lebih parah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan tegakan Shorea leprosula dengan mengidentifikasi kerusakan pohon. Penelitian dilakukan dengan metode Forest health Monitoring (FHM) dengan menggunakan skoring untuk setiap parameter kerusakan. Parameter penelitian yang dilakukan antara lain: lokasi kerusakan, tipe kerusakan, dan ambang batas kerusakan. Hasil Penelitian menunjukkan lokasi kerusakan paling banyak ditemukan kerusakan pada akar dan batang bagian bawah dengan persentase 90,32%. Tipe kerusakan berupa luka terbuka ditandai dengan terkelupasnya kulit batang yang disebabkan oleh bekas rumah rayap pada ambang kerusakan lebih dari 50%. Berdasarkan penilaian kerusakan pohon teridentifikasi 2 pohon pada kondisi rusak berat dan sebanyak 16 pohon berada pada kategori rusak sedang dengan nilai indek 3.92 < TDLI ≤ 4.52.
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN DALAM PEMILIHAN JENIS TUMBUHAN PADA KEGIATAN REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN BATUBARA Fajar Alam; Nina Hendraswari; Wawan Kustiawan; Ibrahim Ibrahim
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.1.53-66

Abstract

Kendala umum kegiatan reklamasi lahan bekas penambangan batubara adalah ketidaksesuaian antara pemilihan tanaman revegetasi yang cocok dengan kondisi aktual lahan yang akan ditanami. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kondisi kesesuaian karakter lahan bekas tambang batubara yang telah ditata permukaannya dan pemilihan jenis tanaman yang sesuai untuk kepentingan revegetasi. Penelitian ini dilaksanakan di di lokasi Ijin Usaha Pertambangam (IUP) PT Insani Bara Perkasa, Desa Loa Duri Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Data dikumpulkan dengan pengambilan sampel tanah dan pengujian di laboratorium. Data kualitas tanah dan data jenis-jenis vegetasi dianalisis menggunakan kriteria penilaian sifat kimia dan fisika tanah, parameter kesesuaian lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa area rencana reklamasi lahan bekas tambang batubara memiliki kesuburan tanah relatif rendah. Karakter lahan bekas tambang batubara pada daerah penelitian yakni bertekstur silty clay loam (halus, sangat halus) dengan bahan kasar mencapai 10% dan kedalaman tanah sebagian besar kurang dari 50 cm (mencapai 79%); kandungan hara tergolong rendah untuk N total, sangat rendah untuk P2O5 dan sangat tinggi untuk K2O. Jenis tanaman yang sesuai untuk kegiatan revegetasi meliputi sengon (Albizia falcataria), aren  (Arenga pinata), jambu biji (Psidium guajava LINN), petai (Parkia speciosa) dan sukun  (Artocarpus communis FORST). 
KAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DESA MUARA ENGGELAM KECAMATAN MUARA WIS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Rina Wahyu Cahyani; Chandradewana Boer; Marlon I Aipassa; Fajar Alam
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.1.67-82

Abstract

Kegiatan pariwisata di Indonesia, diproyeksikan menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah daerah secara berkesinambungan di masa mendatang, termasuk di Kalimantan Timur. Keberadaan kawasan tiga danau di Kutai Kartanegara, termasuk Danau Melintang, telah masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016-2036 sebagai kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Pengembangan ekowisata di Desa Muara Enggelam yang berada persis di tepi Danau Melintang diharapkan mampu mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji potensi pengembangan ekowisata di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan tahapan meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan pembahasan. Potensi ekowisata Desa Muara Enggelam yang bisa ditawarkan kepada pengunjung antara lain potensi biotik yang meliputi beberapa jenis tumbuhan, ikan dan burung; potensi fisik berupa bentuk bangunan pemukiman dan fasilitas lain yang merupakan bentuk adaptasi terhadap kondisi bentang alam wilayah. Kegiatan wisata yang bisa dilakukan oleh wisatawan antara lain tracking, berperahu, memancing, fotografi dan wisata kuliner. Berdasarkan hasil analisis SWOT, Ekowisata Desa Muara Enggelam berada pada kuadran I yang berarti bahwa kawasan wisata ini berada pada berpotensi untuk dikembangkan. Ekowisata Desa Muara Enggelam memiliki kekuatan dan peluang yang bisa menutupi kelemahan dan ancaman yang ada. Strategi yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan peluang yang ada untuk pengembangannya.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Dipterokarpa More Issue